Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) melansir alokasi
anggaran pengembangan sistem Informasi dan Teknologi (IT) di DPR
mencapai Rp 4 Miliar. Biaya ini dinilai kemahalan dan tidak efektif dan
tidak masuk akal dengan update IT secara rutin. Sebab, di antara
anggota DPR banyak yang tidak familiar memanfaatkan IT.
Seknas FITRA, Uchok Khadafi mengatakan alokasi biaya IT sebanyak itu
dinilai tidak wajar dan sengaja dimahalkan, kok. Pasalnya, pejabat yang
membuat perencanaan anggaran jaringan di Kesekjenan DPR ini, menganggap
tidak ada yang tahu anggaran dan hitung-hitungan tersebut.
“Alokasi anggaran pengembangan sistem Informasi sebesar Rp 4 Miliar.
Anggaran pemeliharaan jaringan ini dianggap sangat penting untuk orang
DPR, kendati banyak anggota DPR yang “gaptek”,” tegas Fitra dalam
keterangan persnya di DPR RI Senayan, Rabu (
“Mahal sekali ya…. Padahal, anggaran pemeliharaan jaringan ini, kalau
dialokasi untuk anggaran persalinan, bisa membantu sebanyak 3.921
ibu-ibu hamil tidak mampu yang akan melahirkan, dan ini lebih
bermanfaat sekali” katanya.
Uchok Khadafi merinci anggaran Rp 4 Miliar itu dialokasikan untuk;
1. Pengembangan IT dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.463.572.000,-
2. Terselanggara kegiatan pengembangan IT melalui pengelolaan sistem
aplikasi komputer sebesar Rp 499.380.000,-
3. Seminar/ Worshop/ Lokakarya/ FGD sosialisasi IT dalam negeri sebesar
Rp 823.080.000,-
4. Layanan pengadaan secara elektronik sebesar Rp 256.950.000
5. Pemeliharaan hardware dan software sebesar Rp 820.000.000. Sedangkan
untuk tahun 2011, alokasi anggaran pemeliharaan hardware dan software hanya
sebesar Rp 168.975.000,- @suci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar